Senin, 06 Maret 2017

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TUMBUH KEMBANG ANAK

BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Memiliki anak yang sehat dan cerdas merupakan dambaan setiap orangtua. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, orangtua selalu berupaya memberikan perawatan kesehatan dan gizi yang baik bagi perkembangan sang buah hati. Proses tumbuh kembang anak sangat berkaitan dengan faktor-faktor yang nantinya akan memberikan pengaruh pada  perkembangan anak yang optimal. Berbagai cara dilakukan orangtua agar anak yang lahir adalah anak yang sehat, kuat dan cerdas.
Proses tumbuh kembang anak pada dasarnya memang terjadi secara alamiah, namun orangtua juga terus berupaya agar perkembangan tumbuh kembang anak dapat terjadi sesuai dnegan tahap usia serta secara optimal. Pada tahap awal kehidupan, yakni pada masa balita merupakan masa yang paling kritis guna menentukan kemampuan intelektual, sikap, nilai dan pola perilaku seseorang dikemudian hari. Pada periode yang kritis ini, semua dapat terjadi secara optimal apabila mendapatkan stimulasi dan perawatan yang baik.
Orangtua yang mengharapkan tumbuh kembang anak secara optimal, perlu mempelajari upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh orangtua agar orangtua dapat memberikan perawatan terbaik kepada anak. Hasil dari tersebut adalah, anak-anak dapat tumbuh kembang secara optimal. Oleh sebab itu, perlu adanya memberikan edukasi kepada setiap orangtua perihal upaya tumbuh kembang anak agar orangtua memiliki gambaran apa yang harus dilakukan oleh orangtua ketika memiliki seorang anak.


B.                 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Apa pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan?
2.      Bagaimana upaya-upaya tumbuh kembang anak?

C.                Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah.
1.      Menjelaskan pengertian perntumbuhan dan perkembangan.

2.      Mendeskripsikan upaya-upaya tumbuh kembang anak.

BAB II
PEMBAHASAN


A.                PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Proses kehidupan anak berjalan dalam dua sisi yang kontinyu, yakni proses pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung saling bergantung antar satu sama lain. Istilah tumbuh kembang merupakan dua istilah yang berbeda namun saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran sedangkan perkembangan diartikan sebagai bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih komoleks dari seluruh bagian tubuh masing-masing, termasuk di dalamnya perkembangan emosi, intelktual dan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi. Pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak sehat, serta dalam waktu tertentu (Efendi, 2011:66). Indikator pada pertumbuhan jasmani anak balita diukur berdasarkan berat, panjang, ukuran lingkaran (lingkaran kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, lingkar lengan dan lain-lain). Bagian-bagian tubuh tersebut memiliki perbedaan tempo kecepatan dalam pertumbuhannya. Perbedaan kecepatan tersebut mengakibatkan adanya perbedaan dalam keseluruhan proporsi tubuh dan menimbulkan perbedaan dalam fungsinya.
Perkembangan diartikan sebagai proses pematangan fungsi-fungsi yang non-fisik (Efendi, 2011:67). Perkembangan anak tidak dapat berlangsung secara mekanis-otomatis, sebab perkembangan anak bergantung juga terhadap simultan antara lain herediter, lingkungan sekitar yang menguntungkan, kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi psikis, dan aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan. Perkembangan dalam arti luas didefinisikan sebagai perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam kurun waktu tertentu menuju kedewasaan. Perkembangan anak juga didefiniskan sebagai proses perubahan kualitatif yang mengacu kepada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah, dan bukan pada organ-organ rohaniah, sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fugsi psikologis yang termanisfesrasi pada kemampuan fisiologis (Mursid, 2015:3). Terdapat ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1.      Ciri-ciri pertumbuhan
a.       Perubahan ukuran
Perubahan yang terlihat pada pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, lingkar kepala dan lain-lain
b.      Hilangnya ciri-ciri lama
Selama proses pertumbuhan terdapat hal yang terjadi perlahan-lahan, seperti lepasnya gigi susu.
c.       Tumbuhnya ciri-ciri baru
Perubahan fisik selama pertumbuhan adalah seperti munculnya gigi tetap
2.      Ciri-ciri perkembangan
a.       Perkembangan melibatkan perubahan
Perubahan terjadi bersama dengan pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perubahan ini meliputi perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan suatu organ tubuh.
b.      Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Oleh karena itu perkembangan awal merupakan masa kritis karena menentukan perkembangan selanjutnya.
c.       Perkembangan mempunyai pola yang tetap
1)      Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal.
2)      Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan kasar) lalu berkembang di daerah distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut proksimodistal.
d.      Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik.
e.       Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda. Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan bagian tubuh yang lain mungkin berkembanga pesat pada masa lainnya.
f.       Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
Pada pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar dan asosiasi.
  
Secara umum, terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu:
1.      Faktor genetik
Faktor ini menentukan sifat bawaan anak tesebut serta kemampuan anak merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari orangtuanya.
2.      Faktor lingkungan
Lingkungan memberikan suasana dimana anak berada. Lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang sejak dini. Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh yang baik serta menunjang tumbuh kembang anak dengan baik, namun lingkungan yang kurang baik dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Selain kedua faktor tersebut, Effendi (2011:68) menyebutkan secara detail faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak selain faktor genetik dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut adalah:
1.      Sebelum Lahir
Seorang anak akan terhambat proses tumbuh kembangnya apabila sejak dalam kandungan anak sudah ekkurangan nutrisi baik antara ibu dan anak, keracunan ataupun terkena virus.
2.      Ketika lahir
Ketika lahir anak yang mengalami intracranial haemorhage atau pendarahan pada bagian kepala bayi, akibat dari adanya tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu dilahirkan dapat pula menjadi penghambat dalam tumbuh kembang anak saat dewasa.
3.      Sesudah lahir
Sesudah lahir anak yang mengalami pengalaman traumatik (luka-luka) pada kepala, baik bayi jatuh maupun terpukul maka dapat emnyebabkan pertumbuhan anak menjadi terganggu.
4.      Psikologis
Apabila seorang anak yang ditinggalkan oleh ibunya atau dititipkan pada suatu lembaga perawatan tertentu, maka akan mengalami kehampaan psikologis. Akibatnya adalah proses tumbuh kembang anak terhambat baik pada fungsi jasmaniah ataupun rohaniah.
            Pada dasarnya kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak secara umum dibagi menjadi 3, yaitu:
1.      Kebutuhan fisik-biomedis (Asuh)
Meliputi pangan atau gizi, perwatan kesehatan dasar, pemukiman yang layak, kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan, pakaian, rekreasi dan kesegaran jasmani.
2.      Kebutuhan emosi/kasih sayang (Asih)
Kasih sayang dari orangtua akan emnciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental atau psikososial
3.      Kebutuhan akan stimulasi mental (Asah)
Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.
Anak yang sejak kecil mendapatkan Asuh, Asaih, dan Asah yang memadai akan  mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.

B.                 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TUMBUH KEMBANG ANAK
Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guna meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak antara lain:
1.      Faktor Pra Lahir
Perlu adanya asupan gizi yang baik selama kehamilan berlangsung. Selain gizi yang baik, pemeriksaan yang cukup dan teratur juga penting. Beberapa hal yang penting diperhatikan adalah gizi ibu hamil. Tujuan dari penataan gizi ibu hamil adalah menyiapkan (a) cukup kalori, protein yang bernilai tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta (b) makanan padat kalori (c) cukup kalori dan zat gizi (d) perencanaan perwatan gizi (e) perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan (f) perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulitan yang terjadi dan (g) mengembangkan kehidupan ibu hamil agar ssenantiasa kebiasaan hidup sehat (Arisman, 2008:13)
2.      Faktor Pada Saat Lahir
Persalinan yang berjalan mulus tanpa ada kendala atau komplikasi pada bayi akan memberi dampak yang baik bagi tumbuh kembang anak di kemudian hari. Komplikais persalinan dapat menyebabkan kelainan tumbuh kembang. Oleh sebab itu perawatan pra lahir sangat penting, dengan perawatan yang baik maka akan mendapatkan tindakan sejak awal sehingga bayi dapat terlahir dengan selata.
3.      Faktor Setelah Lahir
Beberapa faktor yang perlu diupayakan untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak antara lain:
a.       Gizi anak
Makanan memegang peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak karena anak sedang tumbuh sehingga membutuhkan banyak asupan makanan yang bergizi. ASI diberikan kepada bayi secara ekslusif sangat baik, sebab nilai gizi pada ASI sangat tinggi serta terdapat zat-zat kekebalan tubuh yang melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Pengaturan makanan yang baik juga perlu diperhatikan. Dalam hal ini makanan harus disesuaikan dengan usia anak. Makanan juga harus mengandung energi dan semua zat gizi yang dibutuhkan pada tingkat usianya. Pemberian makanan pendamping harus bertahap dan bervariasi.
b.      Kesehatan anak
Kesehatan anak menjadi bagian penting pengawasan orangtua. Apabila orangtua menemukan gejala yang tidak lazim dalam diri anak, maka orangtua perlu mawas diri dan segera membawa anak untuk berobat. Anak yang sehat pada umumnya akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Monitoring pertumbuhan anak dengan KMS, merupakan salah satu usaha untuk mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak.  Melalui KMS orangtua dapat mengetahui status kesehatan anak.
c.       Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh agar anak tidak mudah terserang atau tertular suatu penyakit. Pemberian imunisasi ini harus diberikan sedini mungkin secara lengkap. Imunisasi yang wajib diberikan adalah BCG, hepatitis B, polio, DPT dan campak.
d.      Stimulasi (Perangsangan)
Anak yang mendapatkan stimulasi secara terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapatkan stimulasi. Perhatian dan kasih sayang merupakan stimulasi yang penting dalam awal perkembangan anak.
e.       Perumahan
Pemilihan perumahan atau rumah huni yang layak, baik dari segi ventilasi dan pencahayaan yang cukup serta tidak sesak dan menjamin kesehatan serta keselamatan penghuninya. Memilih perumahan tidak sekedar bagus saja, melainkan juga memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan dalam keluarga.
f.       Sanitasi Lingkungan
Kebersihan lingkungan baik secara pribadi maupun masyarakat memegang peran yang penting dalam tumbuh kembang anak. Lingkungan dengan tingkat kebersihan yang baik dapat mencegah atau mengurang terjadinya penyakit bagi anak-anak.
g.      Keluarga
Keluarga yang senantiasa menajga hubungan harmnois dengan penuh kasih sayang maka dapat membuat anak menjadi tumbuh dan berkembang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga yang kurang baik.

BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik maupun non-fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak sehat, serta dalam waktu tertentu. Selain itu pertumbuhan dan perkembangan anak juga ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam kurun waktu tertentu menuju kedewasaan. Secara umum, terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu:
1.      Faktor genetik
Faktor ini menentukan sifat bawaan anak tesebut serta kemampuan anak merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari orangtuanya.
2.      Faktor lingkungan
Lingkungan memberikan suasana dimana anak berada. Lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang sejak dini. Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh yang baik serta menunjang tumbuh kembang anak dengan baik, namun lingkungan yang kurang baik dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Upaya yang dapat dilakukan orangtua terhadap kualitas pertumbuhan dan perkembangan pada anak yaitu harus memperhatikan gizi anak, kesehatan anak, imunisasi, stimulasi, perumahan, sanitasi lingkungan dan keluarga.

B.                 Saran
Dari hasil kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diberikan saran sebagai bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan dalam rangka meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak serta menambah informasi dan wawasan.
1.      Bagi Instansi pendidikan
Disarankan agar mengembangkan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak guna menunjuang peningkatan kualitas kesehatan anak sehingga dapat menjadi literature untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khususnya kesehatan anak.
2.      Bagi Profesi Kebidanan
Disarankan agar mengembangkan pengetahuan kesehatan terkait tumbuh kembang anak terhadap klien guna memonitoring pertumbuhan dan perkembangan anak.
3.      Bagi Pembaca
Disarankan agar memahami dan memperluas wawasan mengenai tumbuh kembang anak.


DAFTAR RUJUKAN


Arisman, 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Gizi Ed 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Efendi, Muhammad. 2011. Pengantar Kesehatan dan Gizi Anak. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar